Sultan Al-Malik Ash-Shalih, wafat dalam bulan Ramandhan tahun 696 Hijriah, dimakamkan di pusat pemerintahan Kota Sumatra

Makam Sultan Al-Malik Ash-Shalih (Wafat 696 H/ 1297 M)



  • Lokasi: Gampong Beuringen, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara
Batu nisan ini memberitakan tentang seorang pemimpin Muslim yang pertama sekali digelar dengan sultan di Asia Tenggara. Ia hanya dikenal dengan gelarnya Al-Malik Ash-Shalih atau Sultan Al-Malik Ash-Shalih.

Gelar yang menduduki posisi nama ini tersebut pula pada beberapa batu nisan makam milik keturunannya yang berkuasa di Sumatra. Dari sanalah diketahui bahwa Sultan Al-Malik Ash-Shalih adalah pendiri dinasti Islam pertama di kawasan Asia Tenggara, baik di daratan maupun kepulauannya.

Tulisan (inskripsi) pada batu nisan Sultan Al-Malik Ash-Shalih memuat gambaran ringkas namun komplit tentang kepribadiannya. Ia adalah seorang pemimpin yang bertaqwa lagi suka menasehati; berasal dari keturunan terhormat dan terkenal namun sangat santun dan pemurah. Ia juga seorang yang taat dan ahli ibadah, namun dalam waktu yang sama ia juga seorang pejuang dan pembebas (penakluk).

Tidak diragukan lagi bahwa pemilik kepribadian seperti inilah yang mampu memanggul da’wah Islam dan jihad untuk meninggikan Kalimatu-LLah.

Sultan Al-Malik Ash-Shalih sebagaimana diberitahukan lewat batu nisan makamnya telah wafat dalam bulan Ramandhan tahun 696 Hijriah (Juni/Juli 1297) di pusat pemerintahannya, Kota Sumatra, dan dimakamkan di tempat yang hari ini berada dalam wilayah Gampong Beuringen, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.

Semoga Allah mengampuni dan merahmatinya.[]



Inskripsi pada Batu Nisan Al-Malik Ash-Shalih (Sebelah Selatan)

 أ. الدنيا فناء والآخرة بقاء
هذا القبر المرحوم المغفور التقي الناصح
الحسيب النسيب الكريم العابد الفاتح
الملقب سلطان ملك الصالح

A. 
  1. Dunia itu fana, dan akhirat itu kekal.
  2. Inilah kubur orang yang dirahmati lagi diampuni, yang bertaqwa lagi pemberi nasehat,
  3. yang berasal dari keturunan terhormat dan terkenal, lagi penyantun, yang ‘abid lagi penakluk
  4. digelar Sultan Malik Ash-Shalih
ب.  الذي انتقل من رمضان سنة ست وتسعين وستمائة من انتقال النبوية 

B. yang berpindah (meninggal dunia) pada [hari] dari bulan Ramadhan tahun enam ratus sembilan puluh enam (696) dari perpindahan (hijrah) Nabi

ج.  سقى الله ثراه وجعل الجنة مثواه بحرمة لا إله إلا الله محمد رسول الله

C. Semoga Allah menyirami tanah pusaranya [dengan rahmat-Nya] dan menjadikan syurga tempat kediamannya, berkat kehormatan [kalimat]: “La ilaha Illa-Llah, Muhammad 
Rasulu-Llah.”

د. اللهم اغفر له (وارحمه؟) 
إنما الدنيا فناء ليس للدنيا ثبوت إنما
الدنيا كبيت نسجته العنكبوت لقد يكفيك منها
أيها [ا]لطالب قوت وي عن العمر قليل كل من فيها يموت
D.
  1. Semoga Allah mengampuninya (dan mengasihinya).
  2. Dunia itu hanyalah kefanaan. Dunia sama sekali tidak memiliki keabadian.
  3. Dunia itu tiada ubahnya sarang yang dirajut laba-laba. Cukuplah bagimu dari dunia  
  4. sekadar untuk hidup. Alangkah singkatnya umur. Sungguh, semua yang di atasnya pasti mati. 

Keturunan Sultan Al-Malik Ash-Shalih (Daulah Shalihiyyah di Sumatra), Hasil penelitian epigrafi Islam

  • Oleh: Musafir Zaman, penulis adalah pembina Mapesa.

Posting Komentar

0 Komentar