Inskripsi pada salah satu sisi nisan yang memuat epitaf . |
Makam
Menteri Kelautan dan Urusan Haji Seri Maharaja Lila berada di komplek Meurah I
di Gampong Leu Eu kecamatan Darul Imarah kabupaten Aceh besar. Makam ini punya
nilai sejarah yang sangat tinggi karena memuat sebuah keterangan penting
mengenai salah satu jabatan dalam pemerintahan Kerajaan Aceh, yaitu
penanggungjawab urusan haji dan kelautan (transportasi laut).
Suatu
hal yang juga tidak kalah menarik dan pentingnya adalah ketika jabatan itu
diketahui dari kata "qurub" atau lengkapnya: "qurub hijj wa
bahriy". Qurub adalah kata yang tidak lazim digunakan dalam percakapan
biasa. Qurub bersinonim dengan kata "khashirah". Kata
"khashirah" bagian badan manusia di atas pinggang dan di bawah tulang
rusuk. Khashara bermakna menjalankan, yakni merangkul pinggang seseorang untuk
mengajaknya berjalan. Maka, "qurub" di sini jelas dimaksudkan untuk
seseorang yang menjalankan orang lain, yakni memperjalankan orang-orang untuk
melaksanakan haji dan lainnya; pengurusan bidang perjalanan haji serta tujuan
transportasi laut lainnya. Singkatnya, para pendahulu ternyata memang sangat
mapan dalam menguasai kebudayaan Arab Islam. Ini selanjutnya akan lebih
memperjelas bahwa Islam dan ke-Arab-an telah menjadi pengikat ragam kebudayaan
bangsa-bangsa Islam di dunia. Wallahu A'lam..
Meski
dari inskripsi nisannya tidak memuat tahun wafat sang tokoh ini, namun dari
tipelogi nisan dapat dipastikan bahwa, nisan ini berasal dari zaman Aceh
Darussalam abad 16 masehi, Artinya jauh 5 abad silam, kerajaan Aceh Darussalam
telah ada menteri yang mengurusi urusan Haji dan Kelautan. (Mapesa/MZ)