Lokomotif Peradaban

Gerbong kebudayaan dan peradaban tentu akan mengalami kemajuan apabila ditarik oleh lokomotifnya yang kuat dan penuh komitmen. Langit tidak akan menurunkan emas dan perak, kata Al-Faruq 'Umar Radhiyallahu 'anh suatu kali. Kemajuan kebudayaan dan peradaban adalah berkat kerja keras yang tidak tanggung-tanggung dari para tokoh yang memiliki cita-cita dan keyakinan yang tinggi. Mereka adalah lokomotif.

Abad ke-16 Aceh Darussalam, dilihat dari berbagai peninggalan sejarahnya, dapat dikatakan sebagai abad puncak kejayaan Aceh Darussalam yang sesungguhnya. Hadir dalam masa itu tokoh-tokoh besar yang telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan.

Nama-nama mereka telah direkam pada batu-batu nisan kubur yang tersebar dalam jumlah yang sangat besar di kawasan lembah Aceh. Jumlah tersebut tentu telah berbanding sejajar dengan tingkat kemajuan yang dicapai.

Cerita mereka memang telah banyak hilang dari tangan kita hari ini, namun apa saja yang tersisa adalah memori yang akan selalu mengingatkan siapa kita dan apa tanggung jawab kita untuk hari ini dan masa depan?

Mereka adalah lokomotif kebudayaan dan peradaban, dan kita?

Kehadiran kita di zaman ini dalam ruang di mana mereka pernah hadir dahulunya, tentu bukan suatu kesalahan sejarah, dan tentu kita tidak mau demikian!

Inilah salah seorang dari Lokomotif itu:

Nisan Al-Wazir Penghulu Fawas

 1. هذا القبر الوزير السعيد
 
1. Inilah kubur Wazir (menteri) yang berbahagia



2. المسمى فغهول فواس والمخطوب 
2. yang dinamakan dengan Penghulu Fawas dan dipanggil


3. مهاراج ستي توفي سنة ست وتسعين وتسعمائة

3. Maharaja Setia/Saniy (Sinan?) wafat pada tahun 996 (1588 M)


Salam hormat selalu kepada Tim Mapesa.


Oleh: Musafir Zaman

(Dikutip dari akun facebook Musafir Zaman di Group Mapesa)