Menyusup ke Alam Rasa
Dalam Ushul Fiqh ditemukan
penjelasan tentang Al-Manthuq dan juga tentang Al-Mafhum. Menyangkut
"nushush adabiyyah" (teks sastra) ada sekian perangkat yang
diperkenalkan oleh para ahli Balaghah untuk mencapai "tashwir
bayaniy", untuk melahirkan sesuatu yang tidak terkatakan dan tidak
tertulis.
Di sana, dengan demikian, ada
makna-makna yang bergelantungan di langit batin, yang menunggu untuk
disingkapkan. Ada bentuk-bentuk dan gerak yang tak terbatas di samudera khayal,
yang seakan-akan telah lama menanti untuk dipanggungkan. Namun itu semua hanya
dapat hidup di alam rasa, dari alam rasa penciptanya ke alam rasa penikmatnya.
Di alam rasa, semua itu menemukan udaranya serta memperoleh panggungnya.
Gambar-gambar yang disiarkan
kali ini terlihat sedikit tidak lazim. Bukan gambar-gambar yang dapat menunjang
berbagai deskripsi ilmiah. Gambar-gambar ini, terlepas dari berhasil atau
tidaknya, telah diupayakan sedapat mungkin untuk membukakan jalan, atau bahkan
sekadar menebas semak-semak di jalan setapak, demi memudahkan penyusupan ke
alam rasa para pencipta karya seni di masa lampau Aceh. Untuk mengamati
makna-makna yang bergelantungan di langit batin penciptanya. Untuk menyaksikan
pemanggungan bentuk-bentuk serta gerak-gerak di samudera khayal yang luas.
*** Gambar-gambar ini direkam
dalam kegiatan Meuseuraya Mapesa di Gampong Bitai, Kecamatan Jaya Baru, Kota
Banda Aceh, kemarin hari, Ahad, 16 Shafar 1439. Lokasi kompleks makam ini
ditemukan untuk pertama kalinya oleh Adinda Rahmat Akbar, Anggota Mapesa.
Oleh:
Musafir Zaman.
Dikutip
dari group facebook Mapesa.
0 Komentar