Pemetaan Kota-kota Pusaka di Aceh

Pemetaan Kota-kota Pusaka di Aceh

(Selayang Pandang mengenai Tugas-tugas yang Dapat Diemban oleh Forum Kota Pusaka Aceh)
Tugas yang Sudah Menunggu
Gambar peta yang disertakan bersama ini adalah peta tentatif untuk kota-kota pusaka sejarah di Aceh. Peta tersebut didasarkan kepada hasil penelitian sementara yang dikerjakan Cisah dan Mapesa, dua lembaga pemerhati warisan sejarah Aceh (yang pertama, berkedudukan di Kota Lhokseumawe, dan yang kedua, berkedudukan di Kota Banda Aceh) sepanjang dekade ini.
Kota-kota yang telah dilabelkan oleh Cisah dan Mapesa sebagai kota pusaka itu terdiri dari: Tamiang (Tamiang), Sumatra (Lhokseumawe dan Aceh Utara), Peudada (Birueun), Pedir (Pidie), Lamuri (Aceh Besar), Bandar Aceh Darussalam (Kota Banda Aceh dan Aceh Besar) dan Daya (Aceh Jaya). Ini, terutama, berdasarkan penemuan makam seorang atau sejumlah sultan dan raja yang pernah berkedudukan di kota-kota tersebut.
Kehadiran tokoh sultan di suatu tempat menjadi pertanda yang signifikan bagi adanya sebuah kota, bahkan ibukota pemerintahan sebuah negara, baik itu dalam waktu yang lama maupun terbatas.
Daftar kota-kota pusaka di Aceh sebagaimana tampak pada peta tentatif ini, untuk saat ini, dapat saja diprioritaskan menjadi lapangan dari berbagai aktifitas penelitian baik itu sejarah, arkeologi, sosial, budaya dan lainnya yang pada waktunya nanti dapat dijadikan sebagai bahan-bahan pengarah bagi tata pengelolaan kota-kota pusaka tersebut. Selain itu, aktifitas-aktifitas pelestarian peninggalan sejarah serta sosialisasi sadar kota pusaka juga perlu digiatkan.
Kita sangat mengharapkan peran aktif lembaga masyarakat dan Pemda setempat dalam aktifitas-aktifitas tersebut sehingga gambaran yang relatif memadai mengenai kota-kota pusaka itu dari berbagai aspeknya dapat dihasilkan dalam waktu sesegera mungkin.
Forum Kota Pusaka Aceh dalam hal ini diharapkan dapat berperan sebagai lembaga pendorong, pendukung, bahkan membantu dalam menyediakan anggaran dan lain-lainnya yang dibutuhkan, serta mengkoordinir dari dekat aktifitas-aktifitas tersebut.
Tugas yang Perlu Diawali
Selain tugas yang sudah menunggu, ada pula serangkaian tugas yang diharapkan dapat diawali oleh Forum Kota Pusaka Aceh. Antara lain, penambahan nama-nama baru dalam daftar kota pusaka sejarah di Aceh. Sebuah peta kuno yang dibuat dalam abad ke-13 (ke-19 Masehi) oleh Almarhum Muhammad Ghauts Saiful-'Alam Syah, Duta Besar dari pihak Almarhum Paduka Sri Sultan Manshur Syah, dapat dijadikan acuan dasar bagi penyelidikan jejak-jejak kota pusaka di seluruh Aceh (bahkan sampai jauh di luar Aceh hari ini). Peta itu mendaftarkan sejumlah besar bandar yang sampai hari ini diperkirakan masih menyimpan jejak-jejak sejarahnya.
Semua kota yang telah didaftarkan sesuai hasil penyelidikan lapangan dan dokumen-dokumen yang absah itu kemudian dapat diperingkatkan sesuai kepentingan nilainya, apakah itu bagi dunia, Aceh, ataupun satu wilayah di dalam Aceh.
Forum Kota Pusaka Aceh, dari situ, akan dapat melihat dengan jelas titik-titik saran ke mana berbagai upaya pengembangan ilmu pengetahuan, pelestarian, advokasi, pemberdayaan, pengelolaan dan lain-lain, yang dilakukannya akan ditumpahkan.
Tugas yang Tak Kalah Penting
Konteks pembicaraan di atas itu baru menyangkut pusaka sejarah (budaya tangible/bendawi), dan belum termasuk pusaka budaya (budaya intangible/takbendawi) dan pusaka alam, atau perpaduan dari semua itu (saujana; sejauh mata memandang).
Menyangkut kedua jenis lain dari pusaka ini dan jenis perpaduan dari semua itu, saya kira, juga perlu segera dilakukan pemetaan dari hasil penyelidikan lewat pendekatannya masing-masing.
Akhirul Kalam, demikianlah selayang pandang mengenai tugas-tugas yang diharapkan dapat diemban oleh Forum Kota Pusaka Aceh dalam waktu-waktu dekat mendatang. Semoga semua kerja berat, dari awal sampai ke masa depannya, dapat berguna bagi bangsa ini, dan bagi yang terlibat di dalamnya, semoga Allah Melimpahkan pahala-pahala dari sisi-Nya.
Bandar Aceh Darussalam, 28 Rajab 1438 H

Sumber: Cisah & Mapesa

Sumber: "Islam, Trade and Politics across the Indian Ocean".
Link: http://www.britac.ac.uk/node/5559/

Oleh Musafir Zaman
DIkutip dari group Mapesa

Posting Komentar

0 Komentar