Ruang Al-Maghfur Tuanku Hasyim Bangta Muda (Pejuang dan Senjata)

Ruang Al-Maghfur Tuanku Hasyim Bangta Muda

(Galeri Sejarah Militer Aceh Darussalam)
Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (MAPESA)
______________
Untuk mereka yang telah melalui masa-masa berat dalam perjalanan bangsa...
Untuk mereka yang telah memahamkan hakikat bangsa dan kebangsaan...
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya.
Dalam rangka mengumpulkan kenangan yang tak termonumenkan:
Gambar 1-11 bersumber dari:
Atjeh: tien photographieën naar de natuur, 1891
Gambar 12 dan keterangannya bersumber dari: J. Kreemer, Arsipis di Atjèh Instituut, dalam karyanya Atjeh (I), 1922, hal. 337.

Kelompok pejuang Aceh (Dokumen 1891)

Pejuang Aceh dengan Sikin Panyang Ulee Tumpang Beunteung
tersilip di pinggangnya. (Dokumen 1891)

Para pejuang Aceh dengan "tumbak-tumbak" mereka.
J. Kreemer dalam Atjeh (1922) juga memuat ilustrasi
mata tombak yang disebut dengan "Tumbak Meujanggoet".
Salah seorang pejuang Aceh memegang "Kreih Bahri"
di tangannya. (Bahri: laut, atau mungkin barih?).


Wanita tua Aceh (Dokumen 1891)

Wanita muda Aceh (Dokumen 1891)

Pasukan Penyergap Aceh.
Keterangan dalam bahasa Belanda untuk gambar ini:
"Atjehers in hinderlaag"
"Hinderlaag" : (Inggris) ambush; a surprise attack by people lying in wait in a concealed position
(serangan mendadak oleh orang-orang yang berbaring sambil menunggu dalam posisi tersembunyi).
(Dokumen 1891)

Tumbak-tumbak yang tampaknya bergagang batang rotan
di tangan para pejuang Aceh, dewasa dan muda.

"Ia, yakni perjuangan itu
memang genangan darah dan air mata
jerit dan rintih kepedihan
Tapi di dalamnya pesona
Ketulusan, kesetiaan dan
kepahlawanan"

Pasukan Penyergap Aceh (Lihat komentar sebelumnya)

Pasukan penyergap Aceh dengan moncong senapan
diarahkan ke pemotret. (Dokumen 1891)

Pasukan penyergap Aceh. (Dokumen 1891)

1. Reuncoeng Ulee Meucangik
2. Sikin Lapan Sago
3. Kreih Bahri
4. Reuncong Ulee Meucangik
5. Sikin Panyang Ulee Tumpang Beunteung
6. Peudeung Meutampoek
7. Sikin Panyang Ulee Tapak Guda
8. Pondoek
9. Siwaih
10. Pondoek
11. Peudeung Meutampoek
12. Siwaih
13. Tumbak Meulingkok
14. Sikin Panyang Ulee Tumpang Beunteung

Sumber: J. Kreemer, Atjeh (I), 1922, hal. 337.
Oleh Musafir Zaman
DIkutip dari group Mapesa

Posting Komentar

0 Komentar