Benteng Po Teuh Merhom

Bekas bangunan ini terdapat di pantai Blang Ulam, Lamreh, Aceh Besar, sekitar 40 km dari Banda Aceh.




Menurut informasi salah seorang warga setempat (nama beliau Nurdin, dan kami memanggilnya Apa Din), sisa bangunan ini disebut oleh warga di sekitarnya dengan benteng Po Teuh Merhom. Apa Din juga menambahkan bahwa menurut cerita orang-orang tua, di depan bangunan ini, ke arah laut, dulunya adalah lapangan yang digunakan untuk "geulanggang" (gelanggang), tempat hewan-hewan diadu/dilagakan. Dari bentuk bangunan, yang sepertinya tidak diatapkan, serta beberapa hal lain, saya melihat bahwa cerita ini layak untuk dibenarkan. Bangunan tersebut tampak seperti tempat yang dikhususkan untuk para pembesar kerajaan (boleh jadi raja atau sultan) menyaksikan hewan-hewan dilagakan dengan maksud memilih hewan yang lebih unggul baik itu untuk keperluan perang maupun lainnya.

Pada salah satu sisi bangunan juga ditemukan relief ornamen berlanggam kesenian zaman lampau (mirip dengan ornamen-ornamen zaman Lamuri yang bermotif floris dengan daun dan bunga-bungaan berukuran besar dan cenderung naturalis).

Belum dapat diketahui persis umur bekas bangunan tersebut atau tahun pembuatannya, namun dari beberapa ciri dapat dipastikan bahwa bangunan itu kuno sebab campuran perekat semen kunonya adalah dari bahan organik dan anorganik (mungkin, bubur beras ketan yang dicampur dengan kapur), selain memiliki fungsi seperti yang telah disebutkan.




Gambar-gambar ini adalah gambar bekas sebuah struktur bangunan yang banyak bagiannya telah rusak. Satu sisinya masih memperlihatkan struktur batu yang berketinggian sampai 2 meter lebih.





Oleh: Musafir Zaman
(Dikutip dari akun facebook Musafir Zaman di Group Mapesa)