Malam Turun Bersama Kebesaran




bersama hembusan angin kala senja tertiup kabar
kata yang telah terangkai jadi kalimat hadirkan gambar
tentang sesuatu yang jauh lagi berhalang pagar-pagar
tentang tanah ini di lambung masa silam yang memudar

Tanah Pasai saat malam turun bersama kebesaran

halus terdengar munajat yang terbata-bata
kerap isak tangis kerendahan mengiris-iris isi dada
para pembangun negeri itu ternyata
sedang menyusun kekuatan hati dan kebesaran jiwa

Tanah Pasai saat malam turun bersama kebesaran

menempah diri 'ntuk senantiasa mengakui Kekuasaan-Nya
mengikatkan kembali keteguhan yang diserakkan hawa dunia
para pembangun negeri itu ternyata
sedang menghamburkan diri mereka dalam naungan Pencipta

Tanah Pasai saat malam turun bersama kebesaran

ke langit naik pengaduan kelemahan diri dan doa-doa
kegelapan malam surut oleh kalbu yang melentera
para pembangun negeri itu ternyata
sedang mengukuhkan tekad untuk bawa terang dalam dunia

Tanah Pasai saat malam turun bersama kebesaran

lalu pagi menjelang dan sinar surya makin menghangat
pandangan mereka mengarah ke satu arah
tak pernah berpaling tak pernah lelah
panji Agama Allah mesti tinggi menjulang
manusia niscaya kembali ke hakikat kemanusiaan
menjadi hamba Allah yang berbuat kebajikan

para pembangun negeri itu ternyata
sedang menghabiskan daya yang terhimpun
saat malam turun bersama kebesaran.

Lhokseumawe, 26 Agustus 2012
Oleh: Meugat Seukandar.
Pantai Kuta Karang, Samudera, Aceh Utara, kala senja. (2008)