Kompleks makam peninggalan Aceh Darussalam setelah dibersihkan & ditata kembali oleh Tim Mapesa tahun 2014 lalu. Gampong Ulee Kareung, Indra Puri, Aceh Besar. |
Dari Khazanah Inskripsi Jawiy
Saat dada terpaksa dilapangkan bagi sebagian orang yang
meremehkan kepentingan batu nisan Aceh sebagai sumber sejarah, dan saat
penelitian terkait warisan sejarah yang satu ini kurang menarik perhatian
pemerintah, orang berharta atau semacamnya, hingga karenanya, setiap orang yang
terjun bebas tanpa payung dalam lapangan penelitian tersebut mestilah
terlunta-lunta dan morat-marit dalam kehinaan, tetapi bagi saya, sudah cukup
membahagiakan ketika dapat menerima komunikasi semisal ini dari penghujung abad
ke-10 Hijriah (ke-16 Masehi) Aceh Darussalam:
فدیوم السبت فدبولن محرم
تتکال فانن لبیه
...ستاربکی فدهحره
تتکال فانن لبیه
...ستاربکی فدهحره
"Pada yaum (yakni: hari) As-Sabtu pada bulan Muharram,
tatkala panen lebih, setara bagi, pada hijrah..."
Gampong Ulee Kareung, Indra Puri, Aceh Besar. |
Sebuah berita tentang kemakmuran yang merata pada penanda
jejak yang ditinggalkan oleh Malaikat Maut! Berita itu ingin menyampaikan bahwa
Almarhum telah berpulang ke Rahmatu-Llah pada masa negeri ini dalam keadaan
aman sejahtera. Mengapa? Tentunya, karena Almarhum telah berperan besar dalam
pencapaian kesejahteraan tersebut - 'Alaihi rahmatu-Llah wal ghufran. Maka
sudah menjadi kewajiban orang yang dapat menghargai kebaikan untuk mencatat,
mengenang serta mendoakannya.
Oleh: Musafir Zaman
Dikutip dari facebook Mapesa.
Dikutip dari facebook Mapesa.
0 Komentar