Tepat di Waktu Ini, 600 Tahun Berlalu


Kompleks pemakaman kesultanan Sumatra-Pasai II di Gampong Kuta Krueng,
Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara. Sumber: CISAH

Kerajaan Islam Sumatra Pasai adalah salah satu di antara kesultanan Islam dalam gugus kerajaan-kerajaan di dunia yang memiliki pengaruh paling besar dalam keberhasilan pengembangan misi (islam) dan untuk luas wilayah yang di bawah pengaruhnya. Sistem politik pemerintahan kerajaan (monarki) telah diimplementasikan secara sempurna ± 250 tahun lamanya di wilayah Asia bagian tenggara. Dinasti yang didirikan oleh Al Fatieh Sultan Al Malik Ash Shalih ini telah melahirkan begitu banyak tokoh-tokoh hebat dari geneologinya, belum lagi sosok-sosok agung dalam mendobrak kegemilangan kesultanan ini. Salah satunya adalah seorang sultan yang dijuluki dengan Ra-Ubabdar (sang penakluk gelombang). Beliau bernama Zainal 'Abidin bin Ahmad, keturan ke 4 dalam dinasti Shalihiyyah ini telah berhasil menempatkan Sumatra Pasai ke masa keemasan dalam sejarahnya yang agung. Setelah kemangkatan pemimpin tersohor ini, tampuk kesultanan dipimpin oleh anak-anaknya silih berganti, disusul kemudian oleh cucu-cucunya hingga ke pemimpinan terakhir yaitu Sultan Zainal 'Abidin bin Sultan Mahmud bin Sultan Zainal 'Abidin Ra-Ubabdar bin (sultan) Ahmad bin Sultan Ahmad bin Sultan Muhammad bin Sultan Al Malik Ash Shlih yang wafat pada 15 Muharram 923 Hijriah/1517 Masehi.

Epitaf nisan kaki (selatan) milik Sultan Zainal 'Abidin Ra- Ubabdar:

ھذا المرقد المنور للمرحوم المغفور السلطان

زین العابدین را أبابدار ابن أحمد ابن أحمد

ابن محمد ابن المللك الصالح غفر الله

له ولوالدیه و لجمیع المسلمین توفي یوم

الجمعة وقت الظھر إحدى و عشرین من

شھر شوال سنة إحدى وأربعین وشمانمائة

من الھجرة النبویة المصطفویة على صاحبھا

أفضل الصلاة وأكمل التحیات

Terjemahan:

"Inilah pembaringan yang bercahaya bagi orang yang dirahmati lagi yang diampuni Sultan Zainal ‘Abidin Ra-Ubabdar bin Ahmad bin Ahmad bin

Muhammad bin Al-Malik Ash-Shalih. Semoga Allah mengampunkan ia dan kedua orang tuanya, serta seluruh muslimin.

Diwafatkan pada hari Jum’at waktu Zhuhur (tengah hari) 21 bulan Syawwal tahun 841 dari hijrah Nabi yang terpilih, semoga kepada

baginda itu dilimpahkan seutama -utamanya shalawat dan salam yang paling sempurna."

(21 Syawal 841 Hijrah - 21 Syawal 1441 Hijrah)

Oleh: Sukarna Putra

Foto: Anzir

Foto: Anzir

Posting Komentar

0 Komentar