Pemandangan Zaman yang Indah

Bentuk misykah mutakhir dari pertengahan abad ke-9 Hijriah (ke-15 Masehi) Sumatra-Pasai. Selain bentuk gantungan misykah, kemutakhirannya untuk zaman itu ditandai dengan salung asap (semperong) yang diikat dengan kawat pada mulut misykah, menampilkan bentuk misykah yang telah dimodifikasi sehingga tampak mirip dengan lampu minyak yang memiliki salung asap.
Bentuk misykah ini dijumpai pada relief hiasan tugu makam untuk kubur tokoh wanita Padaka Situl'Alam binti Sultan Ahmad yang wafat pada 21 Dzulhijjah 851 Hijriah (6 Maret 1448 Masehi). Pada permukaan badan tugu makam, hiasan misykah dan gantungannya tampak menjulur dari bingkai mihrab berkerawang di sisi luar dan berlengkung cuping lima. Sebuah pemandangan yang mampu kiranya membangkitkan gambaran pencahayaan ruang dalam (interior) masjid-masjid di zaman itu. Sebuah pemandangan zaman yang indah!
Al-A'raf: 29.
قُلْ اَمَرَ رَبِّيْ بِالْقِسْطِۗ وَاَقِيْمُوْا وُجُوْهَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّادْعُوْهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ كَمَا بَدَاَكُمْ تَعُوْدُوْنَۗ
(Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tuhanku memerintahkan aku berlaku adil. Hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) di setiap masjid dan berdoalah kepada-Nya dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya. Kamu akan kembali kepada-Nya sebagaimana Dia telah menciptakan kamu pada permulaan.”)
Al-A'raf: 31.
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ
(Wahai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah pada setiap (memasuki) masjid dan makan serta minumlah, tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.)
Misykah adalah lampu dengan kap kaca berbadan bulat atau lonjong yang digunakan, terutamanya, sebagai alat penerang dalam masjid-masjid, digantung dengan rantai ke bagian atap atau rangka atap.
Dari warisan sejarah yang dikoleksi berbagai museum di dunia, diketahui [sampai dengan waktu ini] bahwa seni kerajinan misykah--yang termasuk dalam kategori seni kerajinan kaca--mencapai puncak dalam masa Mamalik di abad ke-7/ke-8 Hijriah (ke-13/ke-14 Masehi) setelah permulaannya diawali dalam masa Aiyubiyyah (ke-6/ke-7 Hijriah; ke-12/ke-13 Masehi).
Dari peninggalan sejarah Sumatra-Pasai yang teramati, misykah dengan salung asap seperti demikian hanya tampil dengan sangat terang di tugu makam ini.
(Kabar terbaru dari kajian yang sedang dilakukan, dan diskusi masih berlanjut dalam kesunyian pembuangan zaman!)


Oleh: Taqiyuddin Muhammad, Penulis adalah Pembina Mapesa Pertama kali diterbitkan di Group Facebook MAPESA, pada 9 Oktober 2023, pukul 12.50

Posting Komentar

0 Komentar