Ekspedisi Muhammad Ghauts Saiful 'Alam Syah (I) Berakhir

Ekspedisi Muhammad Ghauts Saiful 'Alam Syah (I) Berakhir

Ekspedisi pertama yang membawa nama Duta Besar Aceh Darussalam dari pihak Almarhum Sri Paduka Sultan Manshur Syah, Muhammad Ghauts Saiful 'Alam Syah, telah selesai, dan Tim Ekspedisi telah sampai kembali dengan selamat di Bandar Aceh Darussalam pada Senin malam, 29 Zulqa'dah 1438 (21 Agustus 2017).
Selama 9 hari di pesisir Barat-Selatan Aceh (Banda Aceh-Subulussalam), Tim telah singgah di sejumlah tempat yang tersebut dalam Peta Muhammad Ghauts Saiful 'Alam Syah, merekam keadaan terkininya, dan mencoba menggali berbagai informasi menyangkut masa lalu dan alamnya. Namun beberapa tempat di antaranya, oleh karena mempertimbangkan waktu dan keadaan, terpaksa tidak dapat dikunjungi dan telah ditunda untuk kesempatan yang lain.
Dalam 9 hari itu, Tim menemukan berbagai objek sejarah yang selama ini, tampaknya, jauh dari sorotan ilmiah dan secara umum kurang mendapatkan perhatian. Sebut saja sebagai salah satu contohnya, Bandar Kuala Batu (Kuala Batee). Bandar yang sangat popular dalam sejarah pelayaran Kota Salem, Massachusetts, USA, pada abad ke-19 itu, kini, hanya sebuah kampung pesisir yang terpencil, miskin, dan nilai sejarahnya terabaikan, padahal di masa lalu, ia merupakan pelabuhan lada yang sangat terkenal.
Lain itu, Tim juga menemukan sejumlah data dan petunjuk baru menyangkut sejarah Aceh yang layak untuk dikaji lebih lanjut, dan semua itu akan disiarkan pada waktu kemudian. Namun sayang, sampai sejauh ini, Tim masih kehilangan jejak dari tempat keberadaan terakhir sang empunya Peta.
Sebagaimana telah disampaikan bahwa Ekspedisi ini murni terlaksana atas swadaya Mapesa, maka di sini Mapesa dan Tim Ekspedisi juga ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh sahabat dan pihak yang telah ikut membantu dalam ekspedisi ini, terutama kepada:
1. Sukarna Putra (Sukarna Putra Syamtalira)(dari Cisah & Mapesa) yang saat ini berdomisili di Babah Rot, Aceh Barat Daya. Atas bantuannya, Tim memperoleh fasilitas penginapan dan lain-lain, dan lebih dari itu, Tim dapat menjangkau situs Bandar Kuala Batee.
2. Teuku Raja Aceh (Raja Ade) beserta Keluarga yang telah menfasilitasi penginapan Tim di Tapak Tuan, serta menjamu Tim di rumah keluarganya dan memandu ke lokasi-lokasi peninggalan sejarah di Keude Trumon, dan yang teramat berharga ia telah menunjukkan "'Alam Kramat" (bendera) pusaka keluarga kerajaan Trumon dari zaman Aceh Darussalam.

Peta Muhammad Ghauts Saiful 'Alam Syah

Peta Belanda 1833

Peta Ekspedisi 1438 H (2017)

Bandar Teluk Kruet. (Aceh Jaya)

Bandar Rigas (Rigaih-Aceh Jaya)

Bandar Seunagan (Nagan Raya)

Bandar Kuala Batu (Kuala Batee, Aceh Barat Daya)

Bandar Susoh (Aceh Barat Daya)

Lhok Pawoh (Manggeng, Aceh Barat Daya)

Si Neubok (Pasi Raja, Aceh Selatan)

Bandar Rasian (Pasie Raja, Aceh Selatan)

Nisan Aceh di Gampong Binanga (Rundeng, Subulussalam)

Kompleks Pemakaman Raja-raja Trumon (Aceh Selatan)

Benteng Trumon (Keude Trumon, Aceh Selatan)

Surat Raja Trumon. (Sumber: Salem vessels and their voyages;
a history of the pepper trade with the Island of Sumatra
oleh George Granville Putnam)

Oleh Musfir Zaman
Dikutip dari group Mapesa

Posting Komentar

0 Komentar