Faqih 'Abdussalam Tiro

Faqih 'Abdussalam Tiro

Gambar ini adalah bagian akhir catatan pembagian harta pusaka dari Ma Leut dengan Lem Leubee Taka Tiro yang di tulis pada tahun 1227 H/ 1812 M pada zaman Kerajaan Sultan 'Alaiddin Jauhar Alam Syah ibn Sultan Alaiddin Muhammad Syah ibn 'Alaiddin Mahmud Syah.
Pada catatan ini disebutkan bahwa yang menyurat (menulis) adalah Faqir Haqir Faqih 'Abdussalam At-Tirawi. At-Tirawi adalah nisbah kepada negeri Tiro, kawasan pedalaman di negeri Pedir, Pidie hari ini yang penuh dengan sejarah keilmuan dan peristiwa penting di masa lampau.
Dari berbagai catatan sejarah dan manuskrip yang telah ditemukan, diketahui bahwa Faqih Abdussalam dilakab dengan Faqih Cot Rheum/ Faqih Abdussalam Cot Rheum, ayahanda dari ulama besar Tiro Syaikh Muhammad Amin Tiro (Teungku Chik di Tiro Muhammad Amin Zawiyah Cut). Dengan demikian, beliau juga ayah dari Nya' Aisyah, ibunda dari Teungku Chik di Tiro Muhammad Saman, Pahlawan Nasional Indonesia.
Faqih 'Abdussalam adalah ulama besar asal Tiro, Pidie yang menghasilkan banyak risalah dan syair dalam bahasa Jawi dan Arab, dari beliau pula lahir ulama-ulama besar yang masyhur seperti;
1. Syaikh Yusuf ibn Isma'il al-Fidiry di Geulumpang Minyeuk, pengarang Kitab Busyra al-Karim fi Ittiba'i Millata Ibrahim.
2. Syaikh Muhammad Marhaban ibn Syaikh Muhammad Shalih Mursyid Tarekat Syattariyah, Naqsyabandiyah, Sammaniyah, Al-Haddadiyah.
3. Syaikh Muhammad Amin Zawiyah Cut yang menerjemahkan Nazam 'Aqidatul 'Awam karya Syaikh Ahmad Al-Marzuqi.
4. Syaikh Abdussalam ibn Syaikh Jamaluddin 'Adani pengarang Nazam Sakaratul Maut.
5. Teungku Syarif Busu yang menulis Risalah fi bayani Ahkam an-Nikah, dan
6. Syaikh Muhamaad Thahir Tiro pengarang Nazam Syarah Alif Ba (huruf Hijaiyah).
Semoga Allah melapangkan kuburnya dan menjadikan keberkahan atas ilmu yang telah diajarkan kepada muridnya yang sampai kepada kita pada hari ini. Rahimahumullah.
Note:
Manuskrip ini sejak tahun 2010 tidak lagi berada di Aceh, saya (Masykur Syafruddin) mendokumentasikannya pada kolektor di Medan, Sumatera Utara pada tahun 2020 bersama tim Pedir Museum. Oleh Masykur Syafruddin Dikutip dari group Mapesa

Posting Komentar

0 Komentar