𝗦𝗮𝗻𝗴 𝗣𝗲𝗹𝗶𝘁𝗮 𝗡𝗲𝗴𝗲𝗿𝗶

𝗦𝗮𝗻𝗴 𝗣𝗲𝗹𝗶𝘁𝗮 𝗡𝗲𝗴𝗲𝗿𝗶

la tidak diragukan lagi adalah seorang ulama besar yang 'arif bi-Llah dalam sejarah Aceh. Sepasang batu nisan yang diperuntukkan untuk pusaranya dengan jelas memperlihatkan bagaimana orang-orang yang hidup di masanya menginginkan agar ia selalu dingat, dikenang, dan tentunya diteladani.
Berbagai sifat mulia serta gelar yang menandakan kedudukannya yang tinggi telah diungkapkan satu-persatu lewat inskripsi pada batu nisan kuburnya yang indah. Satu hal di antaranya yang paling berkesan serta memberikan makna yang luas dan dalam adalah ketika ia disebut sebagai مصباح هذا البلد "𝑃𝑒𝑙𝑖𝑡𝑎 𝑁𝑒𝑔𝑒𝑟𝑖 𝐼𝑛𝑖", yakni pelita bagi satu negeri yang merupakan bagian dari kawasan-kawasan di seluruh dunia.
Tidak cukup dengan kata, hal itu juga telah diungkapkan lewat seni rupa di mana inskripsi pada bagian puncak batu nisan telah diwadahkan dalam ruang berbentuk kandil atau pelita. la seorang yang pasti mempunyai peran besar dalam membangun negeri, dan merupakan pilar penting dalam kebangkitan ummah. Namun, demikian riwayat hidupnya sampai kini masih tersembunyi di rongga waktu yang dalam.
Dari epitaf pada batu nisannya diketahui ia bernama Muhammad, tapi sayang sekali, bagian yang diperkirakan menyebut tarikh wafatnya telah rusak sejak tidak kurang dari seratus tahun yang silam. Saat ini, hanya lewat beberapa petunjuk linguistik, paleografi, dan komparasi tipologi batu nisannya, tarikh wafat ulama agung ini dapat diperkirakan, yakni di sekitar penghujung abad ke-10 Hijriah atau permulaan abad ke-11 Hijriah (akhir abad ke-16/awal abad ke-17 Masehi).
Lokasi makam Syaikh Muhammad "Sang Pelita Negeri" ini berada di Pango Raya, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. Pada Koordinat: 5°32'13.9"N 95°20'46.8"E.
Foto disediakan oleh: Arya Purbaya
_______________________________________
Banda Aceh, Jum'at, 13 Muharram 1446 tahun dari berlalunya Hijrah Nabi Musthafa.




Posting Komentar

0 Komentar