Manuskrip Hujjatul Balighah ‘ala Jama’ah Mukhashamah

 Manuskrip risalah bertajuk “Hujjatul Balighah ‘ala Jama’ah Mukhashamah”
Sumber: Museum Aceh Utara

Pertanyaan Adinda yang saya hormati dan sayangi tentang apakah Sultan Iskandar (Sikandar) Muda yang tersebut dalam Mohor/Cap Sikureung (Arab: Al-Amhar At-Tis’ah) milik Paduka Seri Sultan ‘Alauddin Jauharul ‘Alam Syah adalah orang yang sama dengan Sultan Raja Iskandar Muda yang tersebut dalam Cap Sikureung milik Sultanah Tajul ‘Alam Shafiyatuddin, saya jawab di sini.

Jawaban ini meskipun belum berdasarkan suatu penyelidikan yang mendalam, malah dapat dikatakan hanya sebagai tinjauan sepintas lalu saja, namun saya kirimkan juga oleh karena terlalu sangat sayang beta kepada Adinda, dan semoga untuk sementara waktu dapat mengusir keheranan kita bersama sambil terus mencari data-data sejarah yang lain. Peran para pakar filologi Aceh, dalam hal ini, teramat diharapkan.

Dalam manuskrip risalah bertajuk “Hujjatul Balighah ‘ala Jama’ah Mukhashamah” yang saya dokumentasikan secara buru-buru di gudang penyimpanan benda-benda Museum Aceh Utara beberapa tahun lalu, disebutkan bahwa risalah tersebut telah ditulis pada masa Paduka Sultan Alauddin Jauhan Syah Berdaulat. Dari lembaran manuskrip yang sudah dalam kondisi sangat rusak masih dapat diketahui bahwa Sultan Jauhan Syah hidup dan memerintah dalam tahun 1100-an hijrah. Kalimat-kalimat terkait penahunan yang dapat terbaca pada manuskrip adalah “Ba’dal Alfi” (setelah seribu), “seratus lima...”, “kemudian daripada seribu...”. Secara umum menunjukkan Sultan hidup sesudah tahun 1100. Kata “seratus lima..” boleh jadi seratus lima belas atau bahkan lima puluh. Tahun hidup dan memerintah Sultan Ala’uddin Johan Syah Berdaulat nyata sekali jauh sesudah Sultanah Tajul ‘Alam Shafiyyatuddin wafat. Dan untuk sementara ini, saya meyakini bahwa Sultan Jouhan Syah Berdaulat inilah yang termaktub dalam Cap Sikureung milik Sultan ‘Alauddin Jauharul ‘Alam Syah, dan berada di puncak silsilah yang disebutkan dalam cap tersebut.

Dengan demikian, sebagai kesimpulan, Sultan Iskandar (Sikandar) Muda yang tersebut namanya dalam silsilah dan cap Sultan ‘Alauddin Jauharul ‘Alam Syah bukanlah Raja Iskandar Muda yang terdapat dalam Cap Sikurueng milik Sultanah Tajul ‘Alam Shafiyatuddin. Dan Sultan Tajul ‘Alam yang disebut dalam Cap Jauharul ‘Alam Syah bukanlah Sultanah Tajul ‘Alam Shafiyatuddin, sebab yang satu disebutkan dengan Sultan (laki-laki) dan satu lagi adalah Sultanah (perempuan).

Demikian, lebih kurangnya, Adinda. Mohon maaf jika ada kesilapan, dan mohon diperbaiki atau ditambahkan demi lebih terangnya ruang-ruang sejarah bangsa yang besar ini.

Teks lembaran manuskrip:

"حجة البالغة على جماعة مخاصمة"

[1] رسولث دان اتس ............ و

[2] بعد فلما كانت.............ـصلاة و

[3] السلام سنة .............. بعد الالف تاريخ

[4] ...... شهر المحرم وقت ... يوم السبت زمان سيدنا

[5] ومولانا فادك ... سلطان علاء الدين ..هن شاه

[6] بردولة ظل الله في ... طلب بعض أحبائي من ..(؟)

[7] أعوان السلطان ...ـور أن اكتب له رسالة محيطـ (؟)

[8] في بيان أركان ... البينة وما تتعلق بهما .....

[9] dari itu maka tatkala hijrah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam seratus lima......

[10] tahun kemudian daripada seribu pada masa empat hari bulan.......

[11] Dhuha hari Sabtu zaman penghulu kita dan.......

[12] ‘Alauddin Jauhan Syah Berdaulat Zhillullah fi.......

[13] setengah daripada kekasihku salah seorang daripada....

[14] tersebut itu bahwa kusuratkan baginya suatu risalah yang simpan (?)... kan

[15] rukun... bayyinah dan barang yang bergantung dengan keduanya

[16] فأجبت سؤله (كذا) وكتبت هذه الرسالة مستعينا بالله

[17] عن الخطاء والنسيان وطالبا للثواب للملك (؟) الوهاب المنان

[18] maka kuperkenankan pintanya dan kusuratkan bagi..... ini pada hal

[19] aku minta tolong dengan Allah daripada tersalah dan lupa dan minta bagi pahala


Oleh Musafir Zaman

Posting Komentar

0 Komentar